BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Adapun bentuk kegiatan yang dilakukan ini, bukan hanya bentuk kunjungan atau study banding saja, melainkan kunjungan wisata (Rekreasi) ke tempat-tempat wisata yang berada di Provinsi D.I Yogyakarta dan Bandung. kegiatan ini dilakukan untuk memenuhi atensi perkuliahan (Mata kuliah) Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas jambi, yaitu Olahraga rekreasi.
Kunjungan yang utama dalam kegiatan olahraga rekreasi ini adalah berkunjung atau study banding ke Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang terletak di D.I Yogyakarta, yang mana Universitas tersebut memiliki beberapa Fakultas, seperti Fakultas MIPA, Fakultas Bahasa dan Sastra, Fakultas Seni dan Budaya, dan lain sebagainya, tetapi Fakultas terbesar di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) adalah Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK), yang tentunya memiliki sarana dan prasarana olahraga yang lengkap dan memadai. Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) ini memiliki 4 (empat) Jurusan/Program Studi, yaitu : 1). Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi, 2). Pendidikan Kepelatihan Olahraga, 3). Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), dan 4). Ilmu Olahraga, Sehingga kami berkeinginan untuk Survey, bertukar pikiran, berbagi pengalaman, melakukan perbandingan , dan Sharing antar Mahasiswa Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (PORKES) Universitas Negeri Jambi (UNJA) dengan Fakultas Ilmu Keolaharagaan (FIK) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) terutama di bidang olahraga.
Kegiatan kunjungan selanjutnya ke berbagai tempat wisata seperti : candi Borobudur di Kabupaten Magelang Jawa Tengah, pantai Parangtritis di Kabupaten Bantul D.I Yogyakarta, Kraton di Yogyakarta, Gunung Tangkuban perahu di desa cikole,lembang Jawa Barat, merupakan sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan sekaligus bertujuan untuk menghilangkan kejenuhan bagi para mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut, Dengan kegiatan ini Mahasiswa dapat mengembangkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk melatih Mahasiswa agar dapat menyimpulkan apa yang dilihatnya dan dituangkan dalam bentuk tulisan/laporan agar bermanfaat khususnya bagi para pembacanya.
Berkunjung ke peninggalan-peninggalan purbakala seperti Candi Borobudur, Peninggalan purbakala biasanya disebut
candi. Perkataan candi berhubungan dengan kata
Candika sebagai salah satu nama Dewi Durga (Dewi Maut) dalam agama Siwa.
Candi adalah bangunan tempat menyimpan abu jenazah seorang raja dan orang-orang terkemuka dan memuliakan rohnya yang telah bersatu dengan Dewata penitisnya.
Selain itu candi juga merupakan tempat penghormatan dan pemujaan Dewata atau dengan perkataan lain tempat memuja nenek moyang.
Ada bangunan lain di Yogyakarta yang biasanya disebut candi pula tetapi memiliki wujud dan fungsi tersendiri termasuk
punden berundak,
petirtaan,
gapura dan
stupa. Bangunan suci punden berundak telah berkembang pada zaman prasejarah dan berorientasi kepada puncak gunung yang dianggap sebagai tempat tinggal para arwah leluhur yang kedudukannya dianggap sama dengan Dewata.
Bangunannya disusun di atas teras-teras, makin ke belakang makin tinggi dan di atas teras yang tertinggi dibangun sebuah altar yang dianggap paling suci. Petirtaan adalah pemandian yang disucikan oleh pemeluk Budha dan Hindu.
Candi Borobudur adalah candi terbesar yang pernah di bangun untuk penghormatan terhadap sang Bundha. Bangunannya mencapai 14.000 m persegi dengan ketinggian hingga 35,29 m. sebuah prasasti Cri Kahuluan Yang berasal dari abad IX (824 Masehi) yang di teliti oleh Prof Dr J.G Casparis, mengungkap istilah tiga wangsa Syailendra yang berturut-turut berkuasa pada masa itu, yakni Raja Indra, Putranya Samaratungga, kemudian putrinya yang bernama Samaratungga Pramodawardhani.. Pada masa raja Samaratungga inilah mulainya dibangun candi yang bernama : Bhumisan-Bharabudhara, yang diduga berarti timbunan tanah, bukit atau tingkat-tingkat bangunan yang diidentikan dengan sebutan kamulan Bhumisanbharabudhara, yang mempunyai arti sebuah vihara nenek moyang dan dinasti Syailendra di daerah perbukitan. Karena candi ini terletak di desa Borobudur, Mungkid, Magelang atau 42 km sebelah laut kota Yogyakarta, oleh sebab itu candi ini disebut Candi Borobudur.
Berkunjung ke Pantai Parangtritis, yang terletak di Kabupaten Bantul D.I Yogyakarta bukanlah hanya sekedar pantai biasa, dengan bukit pasir, tebing berbatu, dan pasir yang membentang, tentu saja pantai ini menawarkan pemandangan yang indah, dan cocok sebagai tempat berekreasi. Namun pantai ini memiliki cerita dan sejarah karena pantai parangtritis ini seringkali dihubungkan dengan keberadaan Kanjeng Ratu Nyai Roro Kidul yang dipercaya merupakan penguasa Laut Selatan.
Di D.I Yogyakarta dapat di temukan tempat wisata seperti : kraton, yang berasal dari kata ka-ratu-an, yang berarti tempat tinggal ratu/raja. Sedangkan arti lebih luas bahwa struktur dan seluruh bangunan kraton mengandung arti berkaitan dengan pandangan hidup jawa yang esensial, yakni Sangkan paraning Dumadi (dari mana asalanya manusia dan kemana akhirnya manusia setelah mati).
Garis besarnya wilayah Kraton memanjang 5 km kearah selatan hingga Krapyak, dan 2 Km Ke utara berakhir di Tugu. Pada garis ini terdapat garis linear dualisme terbalik, sehingga dapat dibaca secara simbolik filosofis, dari arah selatan ke utara sebagai lahirnya manusia dari tempat tinggi ke alam fana dan sebaliknya. Adapun raja yang berkuasa di Kraton Yogyakarta adalah Sri Sultan Hemengkubuwono, dan yang berkuasa pada saat sekarang ini adalah Sri Sultan Hememngkubuwono X
.
Di daerah Jawa Barat, tepatnya di Desa cikole, Lembang, Jawa Barat terdapat tempat wisata yang menarik, yaitu Gunung tangkuban perahu yang memiliki ketinggian 2084 m. dikatakan gunung tangkuban perahu karena gunung tersebut berbentuk perahu yang terbalik, pada legenda masyarakat bandung yaitu : Sangkuriang dan Dayang Sumbi.
Objek-objek wisata tersebut, Disisi lain memiliki daya tarik tersendiri sebagai objek yang ditawarkan ke wisatawan local maupun manca negara. yang tentunya bisa menjadi pendapatan (Income) bagi suatu daerah tersebut.
Dan yang melatarbelakangi saya menyusun Laporan Hasil Penelitian selain untuk memenuhi atensi perkuliahan Olahraga Rekreasi, juga untuk pemahaman edukatif tentang tempat-tempat wisata yang ada, baik dalam hal pengenalan wisata, pelestarian dan lain sebagainya. Dan kami harapkan semoga dengan membuat Laporan ini, dapat meningkatkan mutu pendidikan yang Produktif dan Inovatif.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan cerita, persepsi dan penggunaan terhadap peninggalan purbakala yang terdapat di Jawa Tengah. Pula menjelaskan isu-isu yang muncul oleh karena perbedaan dan persamaan dalam penggunaan dan persepsi, Disamping itu bertujan untuk :
1. Menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa Porkes Universitas Jambi.
2. Sebagai bahan perbandingan bagi Mahasiswa Universitas Jambi.
3. Mengetahui sejauh mana kemampuan mahasiswa secara individu ataupun berkelompok yaitu dengan membuat Laporan dalam bentuk karya tulis.
4. Sumber laporan tertulis yang merupakan salah satu syarat atensi perkuliahan Olahraga Rekreasi.
5. Persuasif, yakni mengajak kita semua untuk melestarikan cagar budaya yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat antara lain :
1. Menambah pengalaman Mahasiswa tentang daerah-daerah diluar Provinsi Jambi.
2. Mengukur kemampuan Mahasiswa saat melakukan Konservasi dan penelitian.
3. Melatih Mahasiswa untuk dapat menyimpulkan apa yang dilihatnya dan dituangkan dalam bentuk Laporan dan karya tulis.
4. Dapat mengetahui perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan antara Universitas Negeri Jambi dengan Universitas Negeri Yogyakarta, pada saat melakukan study banding.
Lokasi Penelitian (Obyek wisata)
1. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), di D.I Yogyakarta.
2. Candi Borobudur, di Desa Borobudur, Kabupaten Magelang Jawa Tengah.
3. Kraton, di D.I Yogyakarta.
4. Pantai Parangtritis, di Kabupaten Bantul D.I Yogyakarta.
5. Pusat Belanja (Malioboro), di D.I Yogyakarta.
6. Pusat Belanja (Cibaduyut), di Bandung Jawa Barat.
7. Gunung Tangkuban Perahu, di Desa Cikole, Lembang, Jawa Barat.
Jadwal Penelitian
Penelitian dan kunjungan ini dilaksanakan selama 7 hari (Termasuk Perjalanan), yaitu pada tanggal 20 Januari 2011 sampai 26 Januari 2011, di Provinsi D.I Yogyakarta Dan Provinsi Jawa Barat, Bandung.
Metodologi
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan tersebut dilakukan dengan metode wawancara, pengamatan dan dokumentasi. Wawancara bersifat tidak terstruktur dengan menggunakan pedoman wawancara yang berkembang sesuai kebutuhan di lapangan. Pengamatan yang dilakukan bersifat non-partisipatif. Dokumentasi didapatkan dari literatur tertulis serta internet.
Anggaran Dana
BAB II
ISI LAPORAN
Nama-nama Kegiatan Yang di jalankan (wisata yang dikunjungi) :
1. Kunjungan atau study banding ke Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
A. Bentuk Kegiatan.
Adapun Bentuk dari kegiatan kunjungan tersebut bukan hanya untuk melakukan Survey semata-mata, akan tetapi melakukan tukar pikiran, berbagi pengalaman, melakukan perbandingan, serta Pengenalan kampus Universitas Negeri yogyakarta, Meet and Great dan Sharing antar Mahasiswa Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (PORKES) Universitas Negeri Jambi (UNJA) dengan Fakultas Ilmu Keolaharagaan (FIK) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) terutama di bidang olahraga. Dan sekaligus melakukan Pertandingan persahabatan (Exibition) antara Dosen dan Mahasiswa Porkes Universitas Negeri Jambi dengan Dosen dan Mahasiswa FIK Universitas Negeri Yogyakarta.
B. Tujuan Dari Kegiatan
Adapun Tujuan Dari kegiatan ini adalah untuk :
1. Menjalin hubungan baik antara Porkes Universitas Negeri Jambi dengan FIK Universitas Negeri Yogyakarta, terutama di bidang olahraga.
2. Supaya dijadikan bahan perbandingan untuk mahasiswa Porkes Universitas Jambi agar dapat lebih semangat dalam mencapai Prestasi, baik di bidang akademik maupun di bidang Olahraga.
C. Fungsi Dari Kegiatan
Fungsi dari kegiatan tersebut adalah :
1. Bersifat Edukatif, yaitu kegiatan tersebut berfungsi sebagai pengetahuan dan pembelajaran bagi Mahasiswa Porkes Universitas Negeri Jambi.
2. Kegiatan Tersebut Berfungsi untuk Menjalin hubungan baik antara Porkes Universitas Negeri Jambi dengan FIK Universitas Negeri Yogyakarta, terutama di bidang olahraga.
3. Kegiatan tersebut berfungsi untuk menumbuhkan Solidaritas antar Mahasiswa, Khususnya Mahasiswa Porkes Universitas Negeri Jambi Dengan Mahasiswa FIK Universitas Negeri Yogyakarta.
4. Menumbuhkan jiwa semangat berolahraga, khususnya untuk Mahasiswa Porkes Universitas Negeri Jambi.
D. Dokumentasi
Gambar 1 : Gelanggang Olahraga (GOR) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Dan denah parkir kendaraan
Gambar 1.2 : Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Gambar 1.3 : Denah lokasi Universitas Negri Yogyakarta (UNY) di satelit
Gambar 1.4 : GOR Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)
Gambar 1.5 : Fasilitas Kolam renang FIK Universitas Negeri Yogyakarta
Gambar 1.6 : Logo Universitas Negeri
Yogyakarta
Gambar 1.7 : Gedung Rektorat Universitas Negeri Yogyakarta
2. Kunjungan wisata Ke Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
A. Deskripsi Singkat
Sejarah mencatat Borobudur adalah candi terbesar yang pernah dibangun untuk penghormatan terhadap sang Budha. Bayangkan saja bangunannya mencapai 14.000m persegi dengan ketinggian hingga 35,29m. Sebuah prasasti Cri Kahuluan yang berasal dari abad IX (824 Masehi) yang diteliti oleh Prof Dr J.G. Casparis, mengungkap silsilah tiga Wangsa Syailendra yang berturut-turut berkuasa pada masa itu, yakni Raja Indra, Putranya Samaratungga. Kemudian, putrinya yang bernama Samaratungga Pramodawardhani.
Pada masa Raja Samaratungga inilah mulainya dibangun candi yang bernama: Bhumisan-Bharabudhara, yang diduga berarti timbunan tanah, bukit atau tingkat-tingkat bangunan yang diidentikan dengan sebutan vihara kamulan Bhumisambharabudhara, yang mempunyai arti sebuah vihara nenek moyang dan Dinasti Syailendra di daerah perbukitan
Letak candi ini memang diatas perbukitan yang terletak di Desa Borobudur, Mungkid, Magelang atau 42 km sebelah laut kota Yogyakarta. Dikelilingi Bukit Manoreh yang membujur dari arah timur ke barat. Sementara di sebelah timur terdapat Gunung Merapi dan Merbau, serta disebelah barat ada Gunumg Sindoro dan Gunung Sumbing.
Dibutuhkan tak kurang dari 2 juta balok batu andesit atau setara dengan 50.000m persegi untuk membangun Candi Borobudur ini. Berat keseluruhan candi mencapai 3,5 juta ton. Seperti umumnya bangunan candi, Bororbudur memiliki 3 bagian bangunan, yaitu kaki, badan dan atas. Bangunan kaki disebut Kamadhatu, yang menceritakan tentang kesadaran yang dipenuhi dengan hawa nafsu dan sifat-sifat kebinatangan. Kemudian Ruphadatu, yang bermakna sebuah tingkatan kesadaran manusia yang masih terikat hawa nafsu, materi dan bentuk. Sedangkan Aruphadatu yang tak lagi terikat hawa nafsu, materi dan bentuk digambarkan dalam bentuk stupa induk yang kosong. Hal ini hanya dapat dicapai dengan keinginan dan kekosongan.
Seperti yang kita ketahui bersama, candi borobudur telah menjadi 7 dari keajaiban di dunia, bentuk bangunannya yang luar biasa dengan seni bangunan yang indah dan alami membuat candi borobudur mendapat nominasi di kancah dunia.
B. Bentuk Kegiatan
Adapun Bentuk kegiatan yang dijalankan ialah hanya sekedar rekreasi atau hiburan semata. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan, sekaligus bertujuan untuk menghilangkan kejenuhan bagi mahasiswa Porkes Universitas Negeri Jambi.
Dan tentunya kegiatan ini menciptakan suasana baru dan membuka cakrawala baru bagi mahasiswa Porkes Universitas Negeri Jambi, dengan melihat keindahan dari bangunan yang mesuk kategori 7 keajaiban di dunia, yaitu candi Borobudur.
C. Tujuan Dari Kegiatan
Adapun Tujuan dari kegiataý i adalah :
1. Bertujuan Untuk memberikan wawasan pengetahuan kepada Mahasiswa Porkes Universitas Negeri Jambi.
2. Bertujuan Untuk Menghilangkan Kejenuhan (ber-rekreasi).
3. Bertujuan untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
D. Fungsi Dari Kegiatan
Adapun Fungsi dari kegiatan ini adalah :
1. Bersifat Edukatif, yaitu kegiatan tersebut berfungsi sebagai pengetahuan dan pembelajaran bagi Mahasiswa Porkes Universitas Negeri Jambi.
2. Memberikan suasana baru dan cakrawala baru yang bermanfaat, yang tidak di temukan oleh Mahasiswa Porkes Universitas Negeri Jambi di Provinsi asal yaitu Provinsi Jambi.
E. Dokumentasi
Gambar 2.1 : Bentuk candi Borobudur dari depan.
Gambar 2.2 : Bentuk Candi Borobudur dari atas.
Gambar 2.3 : Denah Lokasi Candi Borobudur di Peta.
Gambar 2.4 : Papan nama Candi Borobudur.
Gambar 2.5 : Stupa Candi Borobudur.
Gambar 2.6 : Stupa candi borobudur, mitosnya “ jika kita bisa meraih (memegang) sesuatu di lubang stupa tersebut, mitosnya keinginan kita (cita-cita) akan tercapai.
Gambar 2.7 : Bentuk Relief candi Borobudur yang mengandung sejarah
3. Kunjungan Wisata Ke Kraton di Jalan Alun-alun Utara di Provinsi D.I Yogyakarta.
A. Deskripsi Singkat.
Kraton, yang berasal dari kata ka-ratu-an, yang berarti tempat tinggal ratu/raja. Sedangkan arti lebih luas bahwa struktur dan seluruh bangunan kraton mengandung arti berkaitan dengan pandangan hidup jawa yang esensial, yakni Sangkan paraning Dumadi (dari mana asalanya manusia dan kemana akhirnya manusia setelah mati).
Garis besarnya wilayah Kraton memanjang 5 km kearah selatan hingga Krapyak, dan 2 Km Ke utara berakhir di Tugu. Pada garis ini terdapat garis linear dualisme terbalik, sehingga dapat dibaca secara simbolik filosofis, dari arah selatan ke utara sebagai lahirnya manusia dari tempat tinggi ke alam fana dan sebaliknya. Adapun raja yang berkuasa di Kraton Yogyakarta adalah Sri Sultan Hemengkubuwono, dan yang berkuasa pada saat sekarang ini adalah Sri Sultan Hememngkubuwono X, jabatannya setara dengan Gubernur Provinsi, karena Yogyakarta adalah daerah Istimewa, jadi dipimpin oleh Raja (Sri Sultan Hemengkubuwono) bukan seorang gubernur.
Kraton Yogyakarta yang sering di sebut dengan kesultanan Ngayogyakarta berdiri pada tahun 1755. di dirikan Oleh Sultan Hemeng Kubuwono I pasca perjanjian Giyanti. Lokasi keraton ini konon adalah bekas sebuah pesanggrahan (semacam istana peisirahatan/vila) yang bernama Garjitawati. Bangunan Kraton ini di pagari benteng yang luas jaraknya sekitar 5 Km. pada empat titik pojok bangunan benteng ada bangunan kecil yang di sebut pojok benteng. Pintu masuk ke benteng kraton melalui apa yang di sebut sebagai Plengkung.
Didalam bangunan Benteng selain ada bangunan keraton, tempat tinggal raja, disekitarnya ada sejumlah kampung sebagai tempat bermukim penduduk, yang pada jaman dahulu merupakan abdi dalem keraton. Namun pada perkembangan berikutnya, hingga sekarang orang yang tinggal di dalam benteng keraton tidak harus sebagai abdi dalem, tetapi bisa orang dari etnis lain, suku batak misalnya, yang bertempat tinggal disana lantaran telah membeli tanah berikut bangunan rumah dari pemilik sebelumnya, atau bisa juga kost atau ngontrak di wilayah kecamatan keraton di lingkungan, yang dalam istilah lokalnya, njeron Benteng (dalam benteng). Jadi pemukim yang tinggal di “njeron benteng” kraton tidak selalu berkaitan dengan keraton, bisa sama sekali terpisah dan tidak ada ikatan apapun, kecuali hanya bertempat tinggal karena telah membeli tanah berikut bangunan yang ada di “Njeron Benteng”. Nama-nama kampung di dalam “Njeron Benteng” memiliki sejarahnya sendiri dan masing-masing berbeda.
B. Bentuk Kegiatan
Adapun bentuk kegiatan ini adalah survey, sekaligus rekreasi dan hiburan untuk menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman, khususnya tentang keraton Yogyakarta, dan peninggalan-peninggalan sejarahnya. sekaligus bertujuan untuk menghilangkan kejenuhan bagi mahasiswa Porkes Universitas Negeri Jambi.
C. Tujuan Kegiatan
Adapun Tujuan dari kegiatan ini adalah :
1. Bertujuan Untuk memberikan wawasan pengetahuan kepada Mahasiswa Porkes Universitas Negeri Jambi.
2. Bertujuan Untuk Menghilangkan Kejenuhan (ber-rekreasi).
3. Bertujuan untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
D. Fungsi dari Kegiatan
Adapun Fungsi dari kegiatan ini adalah :
1. Bersifat Edukatif, yaitu kegiatan tersebut berfungsi sebagai pengetahuan dan pembelajaran bagi Mahasiswa Porkes Universitas Negeri Jambi.
2. Memberikan suasana baru dan cakrawala baru yang bermanfaat, yang tidak di temukan oleh Mahasiswa Porkes Universitas Negeri Jambi di Provinsi asal yaitu Provinsi Jambi.
- Dokumentasi
Gambar 3.1 : Gambar Gerbang keraton Yogyakarta
Gambar 3.2 : Gambar muka Keraton Yogyakarta
Gambar 3.3 dan 3.4 : Sultan Place
Gambar 3.5 : Denah Lokasi Keraton Yogyakarta
Gambar 3.6 : Museum (Peninggalan-peninggalan) Di dalam Keraton Yogyakarta
4. Kunjungan Wisata ke Pantai Parangtritis, di Kabupaten Bantul D.I Yogyakarta.
A. Deskripsi Singkat.
Pantai Parangtritis merupakan salah satu dari sekian banyak pantai selatan di pulau Jawa. Terletak di kabupaten Bantul, sejauh ± 30 Km ke arah selatan Yogyakarta. Pantai ini memiliki pemandangan yang indah, meskipun ombak disana ada kalanya cukup besar. Angin yang bertiup kencang pada musim-musim tertentu membuat pantai parangtritis cocok sebagai tempat pelaksanaan festifal layang-layang.
Di pantai ini terdapat banyak bukit pasir yang di sebut “gumuk” oleh masyarakat sekitar. Oleh tiupan angin, permukaan pasir di bukit-bukit ini membentuk “lukisan alam” yang indah. Pada musim hujan di beberapa cekungan di antara bukit-bukit pasir itu seringkali terbentuk danau semacam Oase.
Terdapat Mitos di pantai Parangtritis dimana ada kerajaan Ratu Laut Selatan yang sejak dahulu memiliki hubungan dengan sultan yang memerintah di Yogyakarta dan larangan memakai pakaian berwarna hijau ketika berada di pantai, karena diyakini pakaian berwarna hijau merupakan warna kesayangan Ratu Laut Selatan (Nyai Roro Kidul).
Harga tiket masuk ke obyek wisata Pantai Parangtritis adalah sebesar Rp.3000,-/ orang.
Pantai parangtritis dapat ditempuh dengan kendaraan umum seperti Bus, Travel, dan Ojek atau kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor.
B. Bentuk kegiatan
Adapun Bentuk kegiatan yang dijalankan ialah hanya sekedar rekreasi atau hiburan semata. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan, sekaligus bertujuan untuk menghilangkan kejenuhan bagi mahasiswa Porkes Universitas Negeri Jambi.
Bentuk Kegiatan yang dilakukan saat di sana, yaitu : foto-foto barenk (Dokumentasi), Hiburan Have fun with ATV (All Terrain Vechile) atau motor segala medan yang beroda 4, ini disewa dengan Tarif sekitar Rp.50.000-100.000,-persetengah jamnya.
C. Tujuan Kegiatan
Adapun Tujuan dari kegiatan ini adalah :
1. Bertujuan Untuk memberikan wawasan pengetahuan kepada Mahasiswa Porkes Universitas Negeri Jambi.
2. Bertujuan Untuk Menghilangkan Kejenuhan (ber-rekreasi).
3. Bertujuan untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
D. Fungsi Dari Kegiatan
1. Bersifat Edukatif, yaitu kegiatan tersebut berfungsi sebagai pengetahuan dan pembelajaran bagi Mahasiswa Porkes Universitas Negeri Jambi.
2. Memberikan suasana baru dan cakrawala baru yang bermanfaat, yang tidak di temukan oleh Mahasiswa Porkes Universitas Negeri Jambi di Provinsi asal yaitu Provinsi Jambi.
E. Dokumentasi
Gambar 4.1 : Denah Lokasi Pantai Parangtritis Laut Selatan Yogyakarta dari satelit
Gambar 4.2 dan 4.3 : Denah lokasi tempat wisata yang berada di Yogyakarta
Gambar 4.4 : ATV (All Terrain Vechile) salah satu kendaraan untuk hiburan di Pantai Parangtritis Yogyakarta
Gambar 4.5 : Pantai Parangtritis Laut Selatan Yogyakarta sebelah barat
Gambar 4.6 : Ombak Pantai Parangtritis Laut Selatan Yogyakarta
Gambar 4.7 : Pantai Parangtritis Laut Selatan Yogyakarta Sebelah timur
5. Kunjungan Wisata Ketempat Belanja di Malioboro D.I Yogyakarta
A. Bentuk Kegiatan
Bentuk Kegiatan disini hanya shoping dan Have fun semata.
B. Deskripsi Singkat
Malioboro ini adalah tempat belanja yang berada di Jalan Malioboro, karena berda di jalan tersebut, jadi nama tempat belanja ini di sebut : Malioboro. Di Malioboro ini banyak dijual produk-produk asli Indonesia Yogyakarta, contohnya : pakaian kaos oblong merk Dagadu, dan juga banyak terdapat pakaian-pakaian dari batik asli yogyakarta, yang harganya relatif miring dari tempat belanja di Yogyakarta lainnya. Disini juga terdapat berbagai macam accesoris, sepatu, sandal, dan perlengkapan sekolah dan ATK.
C. Dokumentasi
Gambar 5.1 : Swalayan Taruntum Yang berada di Jalan Malioboro D.I Yogyakarta, disini jenis pakaian yang dijual adalah hasil pakaian produk dalam negeri Indonesia Yogyakarta yaitu Merk Dagadu dan harganya relatif miring.
Gambar 5.2 dan 5.3 : Suasana Pasar di jalan Malioboro Yogyakarta Pada malam Hari
Gambar 5.4 dan 5.5 : Suasana Pasar Malioboro Yogyakarta Pada siang Hari
Gambar 5.6 : Denah lokasi-lokasi vital yang terdapat di jalan Malioboro Yogyakarta
Gambar 5.7 dan 5.8 : Denah Lokasi Pasar yang Berada di Jalan Malioboro
6. Kunjungan Wisata Ketempat Belanja di Cibaduyut Bandung
A. Bentuk Kegiatan
Bentuk Kegiatan disini hanya shoping dan Have fun semata.
B. Deskripsi Singkat
Di Provinsi Bandung ada juga tempat belanja yang sering di datangi pengunjung dari luar kota, yaitu di Cibaduyut, sebenarnya masih banyak tempat-tempat belanja yang berada di Provinsi Bandung ini, salah satunya di Pasar Baru yang harga jualannya relatif lebih murah di bandingkan di Cibaduyut.
Di Cibaduyut ini banyak dijual pakaian-pakaian, boneka, alat-alat sekolah, dan lain sebagainya, dan untuk pakaian di Bandung ini di jual pakaian yang bermerk yang sering kita jumpai di Distro-distro yang berada di tempat asal kita yaitu di Provinsi Jambi. Dan pakaian-pakaian bermerk tersebut disini dijual dengan harga miring.
C. Dokumentasi
Gambar 6.1 : Tugu Sepatu yang berada di daerah Cibaduyut Provinsi Bandung
Gambar 6.2 : Denah Lokasi Belanja di Cibaduyut Bandung
Gambar 6.3 : Suasana di Cibaduyut Bandung pada Siang hari.
7. Kunjungan Wisata Ke Gunung Tangkuban Perahu, di Desa Cikole, Lembang, Jawa Barat
A. Deskripsi Singkat
Tangkuban perahu terletak di 30 Km di utara kota Bandung, tempat indah ini terletak di daerah Lembang, kurang lebih 30 menit dari Bandung apabila menggunakan kendaraan bermotor. Gunung Tangkuban perahu memiliki ketinggian setinggi 2.084 meter atau 2,1 Km.
Gunung ini menjadi salah satu daerah tujuan wisata yang menarik di Provinsi Jawa Barat, di daerah Tangkuban Perahu ditemukan lingkungan alamnya yang sejuk, dan sumber mata air panas di kaki-kaki gunungnya. Deretan kawah yang memanjang, menjadi daya tarik tersendiri.
Tangkuban Perahu sebenarnya adalah gunung berapi. Dinamakan Tangkuban Perahu karena bentuknya yang menyerupai kapal terbalik.
Nama Tangkuban Perahu sendiri sangat lekat dengan sebuah legenda tanah sunda yang sangat terkenal, yaitu Legenda Sangkuriang. Gunung tangkuban perahu yang dari kejauhan tampak seperti perahu terbalik, konon diakibatkan oleh kesaktian sangkuriang yang gagal dalam menyelesaikan tugasnya dalam membuat perahu dalam waktu semalam untuk menikahi dayang Sumbi yang tak lain tak bukan adalah Ibu kandungnya sendiri. Karena begitu kesalnya tidak dapat menyelesaikan pembuatan perahu tersebut, akhirnya Sangkuriang menendang perahu yang belum jadi tersebut. Legenda diataslah yang menjadi kaitan erat dalam penamaan gunung tangkuban perahu.
Pesona gunung Tangkuban Perahu ini begitu mengagumkan, bahkan pada saat cuaca cerah, lekukan tanah pada dinding kawah dapat terlihat dengan jelas, sangat kontras dengan hijaunya pepohonan di sekitar gunung tersebut, tidak hanya itu, dasar kawah pun dapat kita nikmati keindahannya yang sangat mengagumkan. Keindahan alam inilah yang menyebabkan Tangkuban Perahu menjadi tempat wisata alam andalan Provinsi Jawa Barat, khususnya Bandung.
Jalan menuju Tangkuban Perahu, dikiri dan kanann jalan anda akan melihat hamparan hijaunya kebun teh dan juga barisan pohon-pohon pinus. Namanya juga gunung, sudah pasti setiap saat udaranya sejuk sekali. Karena Tangkuban Perahu merupakan gunung berapi yang masih aktif sampai saat ini, maka dari dulu sudah banyak terjadi letusan yang meninggalkan kawah sisa letusannya.
Saat ini kawah-kawah tersebut sudah dijadikan tempat wisata. Kawah-kawah tersebut antara lain : Kwah Ratu, Kawah Upas, Kawah Domas, Kawah Baru, Kawah Jurig, Kawah Badak, Kawah Jurian, Kawah Siluman, dan Kawah Pengguyungan Badak. Diantara kawah-kawah tersebut Kawah Ratu merupakan kawah terbesar, di ikuti dengan kawah Upas yang letaknya bersebelahan dengan kawah Ratu. Beberapa kawah mengeluarakan bau asap belerang, bahkan ada kawah yang dilarang untuk dituruni karena bau asapnya mengandung racun. Jika kita Berkunjung ke kawah Domas kita akan menemukan suasana yang berbeda khusunya jalan menuju kesana, karena untuk turun ke kawah tersebut saja, kita harus menempuh jarak ± 1 Km.
Jikalau anda berkunjung ke Bandung, luangkanlah waktu anda untuk mengunjungi Tangkuban Perahu. Udaranya yang sejuk, pemandangan yang indah, semuanya akan membuat anda puas. Mengunjungi tangkuban perahu berarti anda telah menikmati wisata alam, wisata legenda, dan juga wisata belanja. Karena dikawasan gunung ini banyak kita jumpai pedagang-pedagang yang menjual berbagai macam souvenir, makanan,dll. Di bibir kawah ini anda juga bisa berjalan-jalan dengan menggunakan kuda sewaan, yang semuanya akan menambah kepuasan dalam berwisata.
B. Bentuk Kegiatan
Adapun bentuk kegiatan ini adalah survey, sekaligus rekreasi dan hiburan untuk menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman, dan dapat melihat langsung gunnung yang unik dalam Legenda Sangkuriang. sekaligus bertujuan untuk menghilangkan kejenuhan bagi mahasiswa Porkes Universitas Negeri Jambi.
C. Tujuan Kegiatan
Adapun Tujuan dari kegiatan ini adalah :
1. Bertujuan Untuk memberikan wawasan pengetahuan kepada Mahasiswa Porkes Universitas Negeri Jambi.
2. Bertujuan Untuk Menghilangkan Kejenuhan (ber-rekreasi).
3. Bertujuan untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
D. Fungsi Kegiatan
Adapun kegiatan ini dapat berfungsi :
1. Bersifat Edukatif, yaitu kegiatan tersebut berfungsi sebagai pengetahuan dan pembelajaran bagi Mahasiswa Porkes Universitas Negeri Jambi.
2. Memberikan suasana baru dan cakrawala baru yang bermanfaat, yang tidak di temukan oleh Mahasiswa Porkes Universitas Negeri Jambi di Provinsi asal yaitu Provinsi Jambi.
E. Dokumentasi
Gambar 7.1 : Gunung Tangkuban Perahu dari jarak ± 10 Km
Gambar 7.2 : Tempat wisata Gunung Tangkuban Perahu.
Gambar 7.3 : Lokasi Gunung Tangkuban Perahu dalam Peta
Gambar 7.4 dan 7.5 : Kawah Gunung Tangkuban Perahu
Gambar 7.6 dan 7.7 : Papan Nama Gunung Tangkuban Perahu
Gambar 7.8 : Wisata alam yang indah di gunung Tangkuban Perahu
Gambar 7.9 : Papan nama (pintu masuk) ke Kawah Domas salah satu kawah yang berada di Gunung Tangkuban Perahu
Gambar 7.10 dan 7.11 : Mahasiswa Universitas Jambi Foto bersama Turis asal Korea Selatan di Kawah Domas di gunung Tangkuban Perahu
BAB III
PENUTUP